Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Festival Kesenian Indonesia Ke IX Digelar Di ISI Padang Panjang

Padangpanjang --- Sekretaris Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sutrisno Wibowo menyebutkan, seni dan budaya yang dimikili bangsa Indonesia, telah mampu menjadi wadah pemersatu dan mendapat pengakuan dari masyarakat internasional.
“Kearifan budaya lokal yang menjadi wadah pemersatu budaya, adat dan agama di Nusantara harus tetap dipertahankan. Karena, ini menjadi nilai-nilai dasar pembangunan bangsa,”kata Sutrisno Wibowo ketika membukan Festival Kesenian Indonesia ke IX yang dipusatkan di Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Selasa 8/11.
Dikatakannya, pengaruh globalisasi yang telah merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara, termasuk juga telah merubah tatanan kehidupan masyarakat. Tentunya ini harus dibendung dan diantisipasi, dimana pendidikan dan kebudayaan berkontribusi terhadap perkembangan sosial masyarakat.
“Munculnya kekerasan, perselisihan antara suku dan agama serta masyarakat individualis tentunya harus mendapatkan perhatian dari penggiat pendidikan dan civitas pendidikan seni, jangan sampai keadaan itu dibiarkan berlarut-larut dan akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” sebutnya.
Rektor ISI Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, keberadaan ISI Padangpanjang sebagai barometer perkembangan seni dan budaya di Sumatera Barat.
“Kami sangat mendukung program pengembangan ISI Padangpanjang yang harus memiliki tambahan lokasi perkuliahan, jika tidak dikembangan, tentunya ISI Padangpanjang juga tidak akan berkembangan dan mampu menjawab tantangan kemajuan perguruan tinggi, khususnya pendididikan seni dan budaya di Sumatera Barat,” kata Irwan Prayitno.
Meskipun menyampaikan pidatonya dengan cara berpantun, tetapi pesan-pesan yang disampaikan oleh Irwan Prayitno mendapat perhatian dari seluruh undangan yang hadir, apalagi Irwan Prayitno juga meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Barat untuk mendukung pengembangan ISI Padangpanjang.
Rektor ISI Padangpanjang Prof. Novesar Jamarun pada kesempatan itu menyampaikan, pelaksanaan FKI yang dilaksanakan sekali dua tahun tersebut, dilaksanakan dengan swakelola dan swadaya seluruh perguruan tinggi seni se-Indonesia, baik ISI Padangpanjang sebagai tuan rumah maupun utusan dari 8 perguruan tinggi lainnya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rector perguruan tinggi seni yang telah datang ke ISI Padangpanjang, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se Sumatera Barat, kepala daerah, pimpinan DPRD, unsur Forkompinda, rekan-rekan wartawan dan seluruh mahasiwsa yang ikut menyukseskan kegiatan FKI ke Sembilan ini,” kata Novesar Jamarun.
Pada pembukaan FKI yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekjen Dirjen Budaya dan Mahasiswa Sutrisno Wibawa, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Rektor ISI Padagpanjang Prof.Novesar Jamarun, juga diwarnai dengan penampilan dari seluruh peserta Festival Kesenian Indonesia yang berasal dari ISBI Aceh, ISI Denpasar, ISBI Papua, ISI Surakarta, ISBI Bandung, STKW Surabaya, ISI Yogyakarta dan Institut Kesenian Jakarta, yang akan berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 November mendatang. (Putra Kenzie)